Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa
Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu
filosofi yang diprakarsai sejak jaman
Aristoteles
sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel).
Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala -
gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap -
tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.
[2]
Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua
Amerika.
[3]
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang
ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan
manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak
akhir 1800-an yaitu sewaktu
Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
- Laboratorium Wundt
Pada tahun
1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di
University of Leipzig,
Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka
metode ilmiah untuk lebih mamahami
manusia
telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya
laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi
ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Metode Psikologi Perkembangan
Pada
Metode Psikologi Perkembangan
memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode
umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal,
transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data
yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa
aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan
lingkungan khususnya kebudayaan.
[10]
Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan
diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan
pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen
dan pengamatan.
[10]
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
- Psikologi Fakultas
- Psikologi fakultas adalah doktrin
abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini,
kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang
meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi
menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
- Psikologi Asosiasi
- Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
- Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa
tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau
bahasan yang bersifat deskriptif
- Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
- Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar